Rasanya Kena PTSD he he
So as you may know from my previous post, I got PTSD and I've learned so much from it.
On March 2018, I was diagnosed with depression and anxiety disorder.
Sebenernya, diagnosa awalnya memang bukan PTSD, tapi dua hal itu ada di PTSD, dan setelah beberapa kali konsul ke psikiater dan bicara sama orang-orang yang memang paham mental illness, I came to a conclusion that it is PTSD.
How bad was it?
Well, idk, I don't really want to scare people out, but...
Awal pas parah-parahnya sih sampai gak bisa denger suara motor, ketukan pintu, ringtone HP. Pasti langsung susah nafas, deg-degan, keringetan, tremor, yea stuff like that. Namanya serangan panik, dan rasanya gak enak banget. Parahnya juga saat itu lagi penelitian tugas akhir dan tinggal nulis laporan. Like, hell, I don't want to redo the whole thing, lemme just do this no matter what.
So yeah, setelah diagnosa awal, aku rawat inap 2 hari kayaknya, terus jeda penlit dulu, pulang ke rumah selama dua minggu. Kenapa cuma 2 minggu? Aku teh pengen lulus :( hahaha no but really. Sama harus konsul ke psikiater yang sama tempat aku didiagnosa.
Aku dikasih dua obat, kalau gak salah namanya Fridep sama Clobazam. Terus tiap 2 minggu harus kontrol ke psikiater dan ofc beli obat lagi karena obatnya habis tiap 2 minggu.
Kadang tiba-tiba suka ada flashback, terus aku ketakutan sendiri, nangis-nangis gitu :( mungkin kalau yang belum pernah ngalamin pasti kayak 'apaan sih lebay bgt yaallah ewh' tapi ya emang gitu woy mau gimana lagi
Terus setiap ada apapun terkait triggerku, entah suara, gambar, kejadian atau perasaan-perasaan yang mirip tuh bisa bikin kambuh tiba-tiba. Like one time, I was at the mall with my best friend, tiba-tiba ada lagu triggerku ya ampun nangis dong di mall sama sesek nafas :((( thankfully, she hugged me right away terus kayak dibawa ke tempat yang lagunya gak kedengeran lagi
Terus tiap lewat TKP pemicu PTSD, pasti juga sesek nafas. Harus tutup mata gitu apaan coba ya kan :(
Selain itu, otak teh rasanya mikir aneh-aneh aja. Kayak gak bisa berhenti mikir hal-hal negatif gitu, yah, katanya istilahnya overthinking. Habis overthink? Ya nangis-nangis lagi ha ha ha
It was really frustrating and tiring.
I felt really shitty and fragile at that time, I lost 5 kgs, my eyes looked hella sad and baggy, but I was so determined to finish my study, so within those 2 weeks, I did what I could to at least be somewhat stable and continue writing my thesis!
Aduh aku teh ada interview jam 8, ini jam 2 pagi ya ampun :( kbye
On March 2018, I was diagnosed with depression and anxiety disorder.
Sebenernya, diagnosa awalnya memang bukan PTSD, tapi dua hal itu ada di PTSD, dan setelah beberapa kali konsul ke psikiater dan bicara sama orang-orang yang memang paham mental illness, I came to a conclusion that it is PTSD.
How bad was it?
Well, idk, I don't really want to scare people out, but...
Awal pas parah-parahnya sih sampai gak bisa denger suara motor, ketukan pintu, ringtone HP. Pasti langsung susah nafas, deg-degan, keringetan, tremor, yea stuff like that. Namanya serangan panik, dan rasanya gak enak banget. Parahnya juga saat itu lagi penelitian tugas akhir dan tinggal nulis laporan. Like, hell, I don't want to redo the whole thing, lemme just do this no matter what.
So yeah, setelah diagnosa awal, aku rawat inap 2 hari kayaknya, terus jeda penlit dulu, pulang ke rumah selama dua minggu. Kenapa cuma 2 minggu? Aku teh pengen lulus :( hahaha no but really. Sama harus konsul ke psikiater yang sama tempat aku didiagnosa.
Aku dikasih dua obat, kalau gak salah namanya Fridep sama Clobazam. Terus tiap 2 minggu harus kontrol ke psikiater dan ofc beli obat lagi karena obatnya habis tiap 2 minggu.
Kadang tiba-tiba suka ada flashback, terus aku ketakutan sendiri, nangis-nangis gitu :( mungkin kalau yang belum pernah ngalamin pasti kayak 'apaan sih lebay bgt yaallah ewh' tapi ya emang gitu woy mau gimana lagi
Terus setiap ada apapun terkait triggerku, entah suara, gambar, kejadian atau perasaan-perasaan yang mirip tuh bisa bikin kambuh tiba-tiba. Like one time, I was at the mall with my best friend, tiba-tiba ada lagu triggerku ya ampun nangis dong di mall sama sesek nafas :((( thankfully, she hugged me right away terus kayak dibawa ke tempat yang lagunya gak kedengeran lagi
Terus tiap lewat TKP pemicu PTSD, pasti juga sesek nafas. Harus tutup mata gitu apaan coba ya kan :(
Selain itu, otak teh rasanya mikir aneh-aneh aja. Kayak gak bisa berhenti mikir hal-hal negatif gitu, yah, katanya istilahnya overthinking. Habis overthink? Ya nangis-nangis lagi ha ha ha
It was really frustrating and tiring.
I felt really shitty and fragile at that time, I lost 5 kgs, my eyes looked hella sad and baggy, but I was so determined to finish my study, so within those 2 weeks, I did what I could to at least be somewhat stable and continue writing my thesis!
Aduh aku teh ada interview jam 8, ini jam 2 pagi ya ampun :( kbye
Comments
Post a Comment